hay teman,,,
terima kasih atas kunjungannya ini adalah info tentang " karakteristik
perkembangan fisik biologis anak usia sekolah versi perbandingan antara
teori dengan kenyataan . Atau lebih jelasnya penulis telah mengambil
beberapa kejadian nyata yg akan di bandingkan dengan teori yg ada
(postingan sebelumnya Karakteristik Perkembangan Fisik Biologis, ). apakah teori selalu sama dengan kenyataan ???
hayyo siapa bisa jawab??? ^^,, oke capcus ja deh klo gtu,,,,
happy reading,,,, ^^
hayyo siapa bisa jawab??? ^^,, oke capcus ja deh klo gtu,,,,
happy reading,,,, ^^
KARATERISTIK PERKEMBANGAN FISIK BIOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH
Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia anak, yaitu pada masa:
ü Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)
ü Early childhood (usia 3-6 tahun)
ü Middle childhood (usia 6-11 tahun)
Perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada aspek fisik, emosi, kognitif, dan psikososial.
Dan dalam makalah ini ada karakteristik perkembangan di setiap masa usia tertentu yaitu:
- Karakteristik perkembangan fisik usia dini
- Karakteristik perkembangan fisik usia sekolah dasar
- Karakteristik perkembangan fisik usia remaja
Tapi untuk memenuhi tugas ini penulis hanya membahas tentang bagaimana karakteristik perkembangan anak usia dini. Bagaimana perkembangan fisik motorik anak usia dini, keterampilannya dan lainnya dan membandingkan dengan kenyataan.
v Karakteristik Perkembangan Fisik Anak Usia Dini
Tahapan Perkembangan Fisik Anak Usia Dini
- Pengembangan Keterampilan
Ada dua jenis keterampilan motorik:
- Bruto (motorik kasar) yaitu keterampilan motorik yang melibatkan otot-otot yang lebih besar termasuk lengan dan kaki. Tindakan yang membutuhkan keterampilan motorik kasar meliputi berjalan, berlari, keseimbangan dan koordinasi. Ketika mengevaluasi keterampilan motorik kasar, faktor-faktor yang termasuk ahli melihat kekuatan, otot, kualitas gerakan dan berbagai gerakan.
- Fine (motorik halus) yaitu keterampilan motorik yang melibatkan otot kecil di jari, jari kaki, mata dan daerah lainnya. Tindakan yang memerlukan keterampilan motorik halus cenderung lebih rumit, seperti menggambar, menulis, memegang benda, melempar, melambai dan penangkapan.
- Pertumbuhan Fisik
- Otot besar berkembang sebelum otot kecil tangan. Otot tubuh dalam inti, kaki dan tangan berkembang sebelum mereka di jari dan. Anak-anak belajar bagaimana melakukan bruto (atau besar) keterampilan motorik seperti berjalan sebelum mereka belajar untuk melakukan denda (atau kecil) keterampilan motorik seperti menggambar.
- Pusat tubuh berkembang sebelum daerah luar. Otot terletak di inti tubuh menjadi lebih kuat dan mengembangkan lebih cepat dari yang di kaki dan tangan.
- Pembangunan berjalan dari atas ke bawah, dari kepala ke jari kaki. Inilah sebabnya mengapa bayi belajar untuk menahan kepala mereka sebelum mereka belajar cara merangkak.
Dari ulasan tentang karakteristik perkembangan fisik biologis anak usia dini diatas kita dapat semakin mengetahui bagaimana karakteristiknya. Dengan meninjau ulasan di atas juga kita bias membandingkan bagaimanakah dengan kenyataan di sekitar kita apakah sesuai dengan teori seperti diatas. Karena tidak semua teori sama dengan kenyataan seperti yang di temukan pada seorang anak bernama letha, anak perempuan yang belum bisa membaca dan menulis ketika meninggalkan sekolah TK dan menuju ke jenjang Sekolah Dasar. Dhea pun harap-harap cemas akankah letha harus menetap di TK atau ke jenjang berikutnya.
Tidak hanya keterlambatan membaca dan menulis yang dikeluhkan Dea karena lheta juga mengalami keterlambatan berjalan ketika anak lain telah bisa berjalan pada umur sekitar 9- 12 bulan letha masih menopang tubuhnya dengan merangakak. Kebanyakan orang tua menginginkan anaknya telah bisa berjalan pada ulang tahun pertamanya. Begitu pulalah Dea sang ibu letha yang sangat berharap anaknya bisa cepat berjalan.Orang tua letha mencemaskan ini yang kemudian letha baru bisa berjalan ketika berumur 20 bulan.
Hal ini seperti yang telah kita bahas di makalah “Tingkat di mana keterampilan motorik muncul kadang-kadang merupakan kekhawatiran bagi orang tua. Pengasuh sering khawatir tentang apakah anak-anak mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan pada tingkat normal. Sebagaimana disebutkan di atas, harga mungkin agak berbeda. Namun, hampir semua anak-anak mulai memperlihatkan keterampilan motorik ini pada tingkat yang cukup konsisten kecuali beberapa jenis kecacatan hadir”.
Apakah masalah ini termasuk keterampilan motorik yang hadir pada tingkat konsisten atau suatu kecacatan yang hadir. Maka masalah ini akan kita bahas satu persatu.
# Keterlambatan anak dalm berjalan pada usia dini
Semua orang tua tentu menanti-nantikan hari ketika sang bayi berhasil untuk pertama kalinya melangkah tanpa terjatuh. Namun, sebenarnya usia berapa anak mulai berjalan? Banyak orangtua yang menganggap jika langkah pertama tidak datang juga pada usia bayi 12 bulan, maka boleh saja khawatir karena sang buah hati memiliki keterlambatan perkembangan. Benarkah demikian?
Berjalan merupakan kepedulian umum para orangtua muda karena mereka merasa berjalan berkaitan dengan kecerdasan seorang anak. Ternyata anggapan ini adalah anggapan yang salah dan dibantah oleh seorang ahli perkembangan berpendapat “Itu anggapan lama jika berpikir seorang bayi lebih pintar karena bisa berjalan pada usia 10 bulan. Berjalan berkaitan dengan tabiat anak dan kesempatan, bukan kecerdasan”.
Mayoritas orangtua mengharapkan anak mereka sudah mulai berjalan pada saat ulang tahun pertamanya. Namun, rentang usia anak mulai bisa berjalan bervariasi dari termuda sekitar 9 bulan sampai usia 18 bulan. Dalam rentang normal tersebut, seorang anak yang baru bisa berjalan pada usia akhir 18 bulan biasanya karena dua alasan, terutama kurangnya kesempatan, masalah genetika, dan tabiat.
Disarankan orang tua untuk tidak langsung mengangkat kedua tangannya dan mengajaknya berjalan ke luar kamar Namun, peganglah tangan anak dengan lembut dan biarkan dia berjalan sendiri. Bisa juga pegang tangan anak, lalu ajak berkeliling rumah, ke luar rumah atau saat menuju garasi mobil. Atau Anda biarkan anak untuk memegang sisi kereta dorong atau trolley belanjaan saat berada di supermarket. Ini adalah cara terbaik dan kesempatan yang anak butuhkan.
Adapun sesuatu yang penting disadari orang tua adalah peningkatan perkembangan motorik kasar seorang bayi dan juga anak-anak dengan kelainan akan terlihat tanda-tanda sebelumnya.
Biasanya jika seorang anak terlihat terlambat berjalan, maka sebelumnya dia juga adalah seorang yang telat bisa dudukPerkembangan motorik kasar yang utama pada seorang anak, di antaranya kontrol terhadap pergerakan kepala pada usia 4 bulan dan duduk pada usia 6 sampai 8 bulan.
Seorang anak yang belum bisa duduk pada usia 10 atau 11 bulan mungkin akan menjadi anak yang kemampuan jalannya terlambatNamun, harap tenang karena keterlambatan perkembangan motorik kasar seorang anak itu tidak terlahir begitu saja. Ketika anak Anda sedikit tertinggal dari teman-temannya, orangtua tidak bisa membantu dengan hanya merasa khawatir.
Adapun pada kebanyakan kasus, anak yang terlambat berjalan sebenarnya tidak perlu dipusingkan. Anak-anak biasanya fokus pada keterampilan yang berbeda pada waktu yang berbeda sehingga ada berbagai macam cakupan yang luas pada diri seorang anak disebut normal
# Keterlambatan anak membaca dan menulis
Dalam menyikapi hal ini, sudah selayaknyalah kita mempertimbangkan alasan-alasan yang melatarbelakangi kedua pendapat tersebut, untuk kemudian mencari jalan tengah yang dapat menjadi sebuah solusi yang bijaksana bagi anak. Bukankah kita sebagai orangtua atau guru memang menginginkan potensi dan kemampuan anak dapat tumbuh optimal melalui stimulasi pendidikan atau pengajaran yang kita berikan kepada mereka?
Berbicara tentang pendidikan anak usia dini, Sebenarnya sah-sah saja mengajarkan pelajaran baca tulis pada anak-anak TK, asalkan anak sudah siap untuk menerima pelajaran tersebut atau biasa disebut sebagai sudah muncul masa pekanya. Adanya kesiapan atau kepekaan tersebut, biasanya muncul pada usia sekitar 4 - 6 tahun. Hal ini misalnya ditandai dengan adanya ketertarikan anak pada kegiatan-kegiatan pra membaca dan pra menulis seperti adanya kematangan visual motorik untuk dapat memegang alat tulis dengan benar atau meniru beberapa bentuk sederhana, kemampuan memusatkan perhatian, keinginan atau minat yang kuat untuk melihat gambar-gambar/tulisan di buku atau sekedar membuka-buka buku/majalah, senang bermain dengan huruf-huruf, dsb. Selain memperhatikan masa peka anak untuk belajar baca tulis, penting pula untuk mengetahui bagaimana cara memberikan pelajaran baca tulis tersebut. Mengacu pada karakteristik umum anak TK, dimana aktivitas bermain menjadi aktivitas dominan mereka, maka perlu diingat bahwa dalam memberikan pelajaran baca tulis pada anak TK hendaknya dilakukan dengan pendekatan yang menyenangkan anak dan tidak memaksa anak.
Pendekatan informal yang dapat dilakukan, misalnya membacakan buku cerita sambil memperlihatkan gambar dan tulisan di buku/majalah yang sedang dibacakan, menempelkan gambar-gambar yang berhubungan dengan huruf atau tulisan pada ruang bermain atau kamar tidur anak, mecoba meniru bentuk lingkaran/garis atau huruf tertentu, mengajak anak menonton film yang bersifat mendidik sekaligus menghibur sehubungan dengan pelajaran baca tulis, bermain tebak-tebakan huruf, menelusuri bentuk huruf dengan jari, dsb.
Proses belajar menuju kemampuan baca tulis pada anak TK sebaiknya tidak dilakukan dengan pendekatan formal, seperti layaknya anak-anak SD. Karena hal ini dikhawatirkan akan membuat anak merasa tertekan dan jenuh, mengingat kemampuan anak untuk bisa berkonsentrasi pada satu topik bahasan biasanya masih sangat terbatas dan secara umum anak masih berada dalam dunia bermain.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendekatan bermain sambil belajar, merupakan cara terbaik menuju kemampuan baca tulis pada anak TK. Guru dan orang tua hendaknya saling bekerjasama untuk dapat memberikan cara belajar dan mengajar yang sesuai untuk anak-anak TK mereka. Orangtua atau guru perlu menyesuaikan cara mengajar baca tulis sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tiap anak. Mengharuskan semua anak TK untuk bisa baca tulis, tampaknya menjadi hal yang kurang bijaksana mengingat setiap anak memiliki kemampuan dan kesiapan belajar baca tulis yang berbeda satu sama lainnya.
Sebenarnya masih banyak hal-hal lain yang penting untuk dapat diajarkan pada anak TK, ketimbang hanya terfokus pada kemampuan baca tulis semata, misalnya penanaman disiplin, kemandirian, tanggung jawab serta budi pekerti yang baik. Stimulasi terhadap kecerdasan intelektual anak, seperti pada kegiatan baca tulis, memang penting, namun perlu diupayakan jangan sampai stimulasi terhadap kecerdasan intelektual terlalu berlebihan sehingga cenderung memaksakan anak dan melupakan aspek-aspek kecerdasan lain yang juga perlu mendapat stimulasi seperti kecerdasan sosial, emosional, dsb, yang semuanya sangat diperlukan agar dapat menjadi bekal bagi anak dalam menghadapi masa depannya kelak.
Bila seorang anak terlambat pada sebuah tonggak penting perkembangannya, mungkin ada atau mungkin tidak ada hal-hal khusus yang harus orang tua lakukan untuk membantunya. Terkadang hanya menunggu adalah sebuah keputusan yang benar, tetapi kadang-kadang membantu lebih dini sangat penting. Itu sebabnya, evaluasi individu setiap anak dengan seorang profesional yang memiliki pengetahuan soal ini sangat penting.
kunjungi juga postingan tentang Ilmu Sebagai Produk, Analisis Tes Psikologi, Hereditas dan Lingkungan, Karakteristik Perkembangan Fisik Biologis, juga Karakteristik Perkembangan Fisik Biologis dalam kehidupan nyata
No comments:
Post a Comment
tinggalkan komentar ^^