WELCOME TO Hiel'S BLOGGER

Wednesday, September 22, 2021

Janji Pelajar Muhammadiyah

Janji Pelajar Muhammadiyah

Pengertian janji Pelajar Muhammadiyah


Janji Pelajar Muhammadiyah merupakan suatu komitmen yang diucapkan dan diamalkan oleh seluruh pelajar Muhammadiyah dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas di perguruan Muhammadiyah.


بِسْمِ اللّه الرّحْمٰنِ الرّحِيْم

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْلاَمِ دِيْناً وَبِمُحَمَّدٍ نَّبِياًّ وَّرَسُوْلاً

Kami Pelajar Muhammadiyah berjanji:

  1. Berjuang menegakkan ajaran Islam
  2. Hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru
  3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu
  4. Bekerja keras, mandiri, dan berprestasi
  5. Rela berkorban dan menolong sesama
  6. Siap menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa

Notes:

Janji pelajar muhammadiyah adalah ikrar yang dipegang teguh oleh pelajar yang bersekolah di sekolah muhammadiyah dan juga anggota serta aktivis ikatan pelajar muhammadiyah. Janji pelajar muhammadiyah dibuat di Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan telah mengalami beberapa revisi. Janji Pelajar Muhammadiyah saat ini sebagaimana yang sudah sering diikrarkan oleh para pelajar Muhammadiyah adalah sebagaimana yang termaktub dalam Keputusan Induk Muktamar XVII IPM nomor VI-SK/A.2/PP.IPM-006/2010. Janji pelajar muhammadiyah berisi prinsip-prinsip yang harus dijalankan pelajar selama menuntut ilmu. Tersusun dari 6 butir, yang memiliki hirarki secara tidak langsung.

1. Berjuang menegakkan ajaran Islam

Paling pertama yang harus dipegang adalah pondasi tauhid dan keimanan. Tauhid dan keimanan yang kuat digapai dengan menegakkan ajaran islam. Apabila point pertama janji pelajar muhammadiyah dilaksanakan dengan baik, point-point selanjutnya inshaAllah akan mudah.

2. Hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru

Point kedua berbakti kepada orang tua dan guru adalah kunci sukses dalam menuntut ilmu. Berbakti dalam agama islam merupakan salah satu langkah jihad. Dimana pahala yang dijanjikan sangat besar. Alquran sendiri menyebut secara khusus bagaimana seorang anak berakhlak kepada orang tuanya dalam surat Al Isra' ayat 23 yang artinya:

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
Terdapat adab dalam menuntut ilmu agar ilmu yang diperoleh berkah dunia akhirat. Salah satu adabnya adalah menghormati guru, sebagaimana mahfudzot terkenal yang bunyinya:

سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ ۞ أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ
Wahai Saudaraku! engkau tak dapat ilmu, kecuali dengan enam perkara. Selanjutnya aku  akan berikan rincian, dengan rincian yang jelas sekali:
وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَان ۞ ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ .
Pertama Kecerdasan, kedua Kethoma’an, ketiga sungguh-sungguh, keempat banyak bekal, kelima menghormati semua gurunya, dan yang keenam lama waktunya.

3. Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu

Point ketiga dalam menuntut ilmu kita dituntut untuk bersungguh-sungguh. Hal tersebut juga tertulis didalam mahfudzot enam perkara dalam menuntut ilmu. Ada satu lagi mahfudzot yang terkenal dan sering diajarkan di pondok pesantren, yaitu:

MAN JADDA WAJADA: “من جدّ وجد”
(Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan).

4. Bekerja keras, mandiri, dan berprestasi

Point keempat untuk menjadi seorang pelajar yang nantinya sukses di masa depan, dituntut untuk bekerja keras, mandiri dan berprestasi. Allah SWT berfirman dalam Surat At-Taubah Ayat 105:

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Sebagai seorang mukmin kita dituntut untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dilandasi keikhlasan. Ikhlas dengan niat mencari ridlo Allah SWT. Pelajar di Indonesia memiliki inspirasi seorang tokoh nasional yang terkenal dengan kecerdasan, ketaqwaan dan kerja kerasnya. Beliau adalah presiden RI ke-3, Almarhum Prof. Dr. BJ Habibie. Pak Habibie menjadi role model anak muda dan pelajar Indonesia bagaimana seorang anak bangsa dengan kerja keras dan doanya bisa mandiri, berprestasi, dan memenangkan persaingan global.

5. Rela berkorban dan menolong sesama

Point kelima, sebagai seorang manusia yang tidak lain adalah makhluk sosial, kita tidak bisa terlepas dari hubungan sesama makhluk. Hubungan antar manusia kita kenal dengan hablum minannas dan dalam prakteknya disebut muamalah. Rasulullah SAW bersabda:
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain”

Menolong sesama dan rela berkorban membuat diri kita bermanfaat untuk orang lain. Inilah salah satu jalan untuk menjadi sebaik baik manusia yang dicintai oleh Allah SWT.

6. Siap menjadi kader Muhammadiyah dan bangsa

Pelajar muhammadiyah adalah kader persyarikatan dan bangsa di masa depan. Merekalah yang akan meneruskan perjuangan pendahulunya dan menjadi pemimpin di masa depan. Oleh karena itu KHA Dahlan berpesan kepada murid-muridnya:

"Aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya."
Sumber: Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.

No comments:

Post a Comment

tinggalkan komentar ^^

Kepemilikan /Kata Ganti ضمير

 Dhomir Kepunyaan ( Dhomir Munfasil )   جَمْعٌ ‏مُثَنَّى ‏ مُفْرَدٌ ضمير هُمْ هُم...