Peran
Iptek Dalam Kehidupan Sangat Besar, Bagaimana Pandangan Saudara Mensikapi Dampak Negative Maupun Positif
Pertumbuhan Atau Perkembangan Iptek
Tersebut
Dalam
peradaban manusia, kini tekhnologi informasi berkembang dengan sangat baik.
kemajuan teknologi itupun semakin menjalar, perangkat teknologi saat ini tidak
hanya dipakai oleh kalangan tertentu tetapi sudah sangat meluas dari lingkungan
kota hingga lingkungan pedesaan, dimana semuanya mungkin sudah dapat mengerti
dasar dasar pemakaian alat tekhnologi informasi dengan mudahnya.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dankesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan
lingkungannyayang berakibat kehancuran alam semesta. Netralitas teknologi dapat
digunakanuntuk
kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia dan atau digunakanuntuk
kehancuran manusia itu sendiri.
Dalam islam pun kita telah diperntahkan untuk mencari dan
menimba ilmu pengetahuan tidak terkecuali dengan teknologi.Islam merupakan
agama yang antara wahyu dan akal sejalan, tetapi untuk agama lain antara
wahyu dan akal bertentangan dan mengambil
berbagai hukum serta manfaat darinya.Sebagai contoh:
Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk
memikirkan alam semesta dalam surat al - imran ayat 191.
ِالَّذِينَ يَذْكُرُون اللّه َقِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىَ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ
فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ
وَالأَرْض
رَبَّنَامَاخَلَقْتَ هَذا بَاطِلاًسُبْحَانَكَ
فَقِنَاعَذَابَ النَّارِ
Artinya :
“(yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakanini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksaneraka.”
Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu aqidahIslam harus dijadikan basis segala konsep dan
aplikasi iptek. Inilah paradigmaIslam sebagaimana yang telah dibawa oleh Rasulullah
SAW.Paradigma Islaminilah yang seharusnya diadopsi oleh kaum muslimin saat
ini. Bukan paradigmasekuler seperti yang ada sekarang. Diakui atau tidak, kini
umat Islam telah telahterjerumus dalam sikap membebek dan mengekor Barat dala segala-galanya;dalam pandangan hidup, gaya hidup, termasuk dalam konsep ilmu pengetahuan. Bercokolnya paradigma sekuler inilah yang bisa menjelaskan, mengapa
di dalamsistem pendidikan yang diikuti orang
Islam, diajarkan system ekonomi kapitalisyang pragmatis serta tidak kenal halal
haram. Eksistensi paradigma sekuler itumenjelaskan pula mengapa tetap
diajarkan konsep pengetahuan yang bertentangandengan keyakinan dan keimanan
muslim. Misalnya Teori Darwin yang dusta dansekaligus bertolak belakang dengan
Aqidah Islam.Kekeliruan paradigmatis ini
harus dikoreksi. Ini tentu perlu perubahanfundamental dan perombakan total.
Dengan cara mengganti paradigma sekuler yang ada saat ini, dengan
paradigma Islam yang memandang bahwa Aqidah Islam(bukan paham sekularisme) yang
seharusnya dijadikan basis bagi bangunan ilmu pengetahuan manusia. Namun
di sini perlu dipahami dengan seksama,
bahwa ketika Aqidah Islam dijadikan landasan iptek, bukan berarti konsep-konsep iptek harus bersumber dari Al-Qur`an dan Al-Hadits,
tapi maksudnya adalah konsep iptek harus distandardisasi benar salahnya dengan tolok ukur Al-Qur`an
dan Al-Haditsdan tidak boleh bertentangan dengan keduanya. Ringkasnya, Al-Qur`an dan Al-Hadits adalah standar (miqyas) iptek, dan bukannya sumber (mashdar) iptek. Artinya, apa pun konsep iptek yangdikembangkan, harus sesuai dengan Al-Qur`an
dan Al-Hadits, dan tidak boleh bertentangan dengan Al-Qur`an dan Al-Hadits itu. Jika suatu konsep iptek bertentangan dengan Al-Qur`an dan
Al-Hadits, maka konsep itu berarti harusditolak
Islam merupakan agama yang antara wahyu dan
akal sejalan.Di sinilah, peran
Islam menjadi
sangat penting agar
IPTEK dalam perkembangannya
tetap sesuai dengan Al Quran dan Hadits sehingga
dalam kehidupan, IPTEK tidak disalahgunakan.
No comments:
Post a Comment
tinggalkan komentar ^^