Pandangan Tentang Pandangan Hidup, Tanggung Jawab Dan Harapan Manusia Menurut Konsep
Islam
Ø Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia.
Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap
individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang
tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada
dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang
menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi
tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Seseorang
mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas
segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain.
Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka akan ada prihal lain yang memaksa tanggung jawab itu. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka akan ada prihal lain yang memaksa tanggung jawab itu. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami
maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar
dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah
petunjuk pada hati (nurani)mu."
Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal.
Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman:
"Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan
setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum
râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih.....
Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung
jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap
akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum.
Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan
(pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa
muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk
apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya. tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran dan tanggung jawabnya.
Tanggung jawab dalam Islam itu berdasarkan
atas perbuatan individu saja sebagaimana ditegaskan dalam beberapa ayat seperti
ayat 164 surat Al An’am
.......وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى........
Artinya: “Dan
tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya
sendiri dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.
Ø Harapan
harapan yang berasal dari kata harap yang
artinya keinginan terjadinya sesuatu. namun harapan belum tentu terwujud karena
tuhanlah yang mengabulkan tentunya dengan usaha keras kita untuk menggapai
harapan kita itu, manusia sekedar berusaha.
Harapan bisa diartikan juga keinginan yang belum terwujud. setiap orang
mempunyai harapan. tanpa harapan manusia tidak ada artinya. manusia yang tak
mempunyai harapan berarti tak dapat diharapkan lagi. menurut kodratnya dalam
diri manusia ada dorongan, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
dalam mencapai kebutuhan hidup itu anusia tidak dapat berbuat sendiri an butuh
bantuan orang lain.
Ø Pandangan
Hidup
Pandangan
hidup adalah cara pandang terhadap kehidupan menurut sudut pandang tertentu.
Pandangan hidup mutlak keberadaannya bagi manusia, sebab tanpa pandangan hidup,
manusia tak ubahnya seperti binatang tak berakal dan akan menjalani
kehidupannya tanpa arah dan sikap yang jelas.
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup.
Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,
pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu
merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul
seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu
yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji
kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh akal, sehingga diakui
kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil pemikiran itu sebagai
pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1.
Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu
pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2.
Pandangan hidup yang berupa ideology yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara.
Pandangan hidup muslim adalah
pandangan hidup Islam, yaitu cara pandang terhadap kehidupan menurut sudut
pandang Islam. Ini terwujud dalam persepsi-persepsi (mafahim) Islam yang berupa
pemikiran-pemikiran (afkar) dan hukum-hukum (ahkam) Islam, yang terlahir dari
Aqidah Islamiyah. Pandangan hidup ini menjadi standar untuk menilai berbagai
fakta kehidupan dan menjadi pedoman bagi segala perilakunya dalam kehidupan.
Pandangan hidup Islam diderivasikan dari tiga sumber;
al-Qur'an, Sunnah, serta pengetahuan dan keimanan bahwa hidup di dunia ini
hanya sebuah etape, yang penuh dengan tantangan dan ujian menuju kehidupan
akhirat yang lebih penting Jadi, pandangan hidup seorang
muslim adalah pandangan ukhrawi, pandangan yang didasarkan kepada keputusan
Allah, mengikuti jalan yang telah ditetukan oleh Allah. Pandangan ini adalah manifestasi dari al-Qur'an dan sunnah, yang
bisa kita tempuh untuk meraih Jannah (sorga) .InsyaAllah .
Jadi, pandangan itu adalah keyakinan dan pengetahuan
bahwa tiada tuhan selain Allah, hanya Allah saja lah yang memutuskan dan
menentukan segala sesuatu; Dia saja lah yang bisa memberikan kemenangan atau
kekalahan; Dia saja lah yang bisa memberikan keamanan dan kedamaian, dan Dia
saja lah yang berhak menentukan garis jalan kehidupan kita. Singkat kata, keyakinan dan pengetahuan ini adalah esensi tauhid.
Tampak
perbedaan yang sangat kontras antara pandangan hidup dunia Barat dengan
pandangan hidup Islam. Pandangan hidup Dunia Barat adalah pandangan untuk
mencapai kebahagiaan dan kemakmuraan materi; pandangan untuk mendapatkan rasa
aman -baik secara personal maupun nasional- sehingga militernya boleh melakukan
aksi offensif; pandangan yang meyakini bahwa setiap individu memiliki kebebasan
memilih dan menentukan, atau membuat nasib mereka sendiri. Bahkan, dunia Barat
meyakini bahwa hukum-hukum kemanusiaan dan sistem pemerintahan mereka dapat
mendatangkan kebahagiaan, keamanan, kemakmuraan, yang mereka inginkan. Lebih
dari itu, di Barat ada --di antara masyarakat atau bahkan pada
pemerintahannya-- meyakini bahwa mereka memiliki hak dan tugas untuk memaksakan
hukum mereka, metode, dan sistem pemerintahan mereka terhadap suatu bangsa.
Itulah, ada suatu sikap arogan yang terdapat pada sebagian kepercayaan Bangsa
Barat, bahwa hukum-hukum kemanusaan dan metode mereka adalah superior.
No comments:
Post a Comment
tinggalkan komentar ^^